Pasca Di Segel Satpoldam Warga Murka, PT MMP Tetap Beroperasi Dan Terindikasi Melawan Pemerintah
Subang Hadejabarnews.com Pasca pemasangan stiker penyegelan oleh Satpoldam Subang PT MMP tetap membandel dan melakukan aktivitas. Minggu 24/3/2024
” PT MMP adalah salah satu pabrik Pengolahan Aspal (Hotmik) yang sebelumnya telah disegel Satpoldam Subang karana belum menyelesaikan perijinan dan banyak Protes dari warga kini terlihat berakitivitas normal seperti biasa.
“Info dari pak RW rencana hari senin esok para pengurus dan tokoh masyarakat akan bertemu di Kantor Desa Cijambe untuk pembahasan mengenai akan berdirinya pabrik pengolahan aspal di wilayah kami,” Demikian dikatakan Fitri selaku ketua RT 27 RW 03 Desa Cijambe, Kecamatan Cijambe, Kabupaten Subang, saat di konfirmasi media melalui pesan singkat whatshap, Minggu (24/3/2024).
Fitri, menuturkan” untuk lebih jelasnya apa yang akan kami bahas, besok hari senin awak media hadir di Kantor Desa Cijambe.
“Besok di kantor Desa Cijambe kita akan mempertanyakan dampak lingkungan, karena berbatasan dengan wilayah kami , Sebelumnya ujar Fitri, di awal ia bersama warga pernah datang ke lokasi, namun pihak perusahaan menyangkal bahwa karena mereka berdiri di wilayah Patrol Desa Tambakmekar. “Bagaimana bisa wilayah kami tidak termasuk radius yang terdampak, sedangkan di wilayah lingkungan kami terdapat stone crusher dan radius ke rumah warga yang berada di lingkungan RW 03 kurang lebih hanya 80m serta ke Mesjid hanya 50m,” ungkapnya.
Fitri kembali menerangkan, saat ini pihak perusahaan hanya menempuh ijin lingkungan dari dua Desa, sedangkan Desa Cijambe yang wilayah lingkungannya sangat terdampak tidak pernah ada kedatangan pihak perusahaan yang meminta ijin lingkungan.
“Jangan ada bahasa seolah kami tidak di anggap, kami akan menuntut pemberhentian aktivitas perusahaan, sehingga ada catatan nantinya mengenai jam oprasional kerja atau jika ada dampak debu yang berlebih, mengenai jarak kan ada permennya, sok duduk bareng dulu seperti apa,” tuturnya.
Mengenai apa yang terjadi nanti sambung Fitri, keputusan ada di masyarakat.
” Dalam pertemuan besok, kami minta pihak owner nya langsung yang datang, jangan orang lapangan apalagi yang mengaku Humas, hasilnya kita kembali kepada keputusan masyarakat,” pungkasnya.
Sampai berita ini di terbitkan, pihak perusahaan PT MMP belum bisa memberikan hal jawabnya.
“Untuk klarifikasi atau hak jawab, besok kita bertemu saja,” ungkap salah satu pimpinan perusahaan MMP saat di hubungi awak media, (HadeRed)